Kamis, 07 Februari 2013

Keluh Kesah Seorang Penggemar Bis Indonesia

1. Apakah sopir yang selalu jd tumbal oleh pengusaha PO???
Jawabannya : Jangan.. bukan hanya sopir yg perlu dikoreksi tapi mari perbaiki sistem manajemen PO, jgn ada sistem kejar setoran yg mencekik crew tp pergunakan sistem setoran yang sewajarnya yang tidak saling merugikan antara crew dan pengusaha karena bagaimanapun crew merupakan aset perusahaan dan bagian utama penggerak pendapatan pengusaha, jadikanlah crew sebagai anak dalam hubungan keluarga dengan pengusaha PO sehingga ada rasa saling memiliki, memelihara dan melindungi bukan sebagai sapi perahan dan robot perusahaan.
2. Apakah Armada yg selalu di kambing hitamkan??
Jawabannya : Tidak semua armada selalu menjadi keranda mayat darat klopun tata aturan dan ketentuan yg telah ditetapkan oleh produsen selalu kita laksanakan. Namanya barang pasti ada masa usia pakai dan usia guna dengan meningkatkan sistem perawatan berkala kendaraan dan jangan ada sistem ada uang dari crew bis ke mekanik kendaraan baru di perbaiki, klo perlu buat sistem pengecekan berkala yg kontinyu selama 1 minggu sekali (periodik) untuk menciptakan dan membuat armada yang sehat, bersih dan nyaman.
3. Bagaimana dengan sistem manajemen traffik yang ada??
Jawabannya: Seperti kita ketahui selama ini bahwa sistem lalu lintas dan cara mengemudi yang ada di negara kita di rasa jauh dari rasa aman, karena selain dari kadangkala kita sudah berhati-hati dalam mengemudi tp lawan kita atau pengemudi lain yg punya gaya mengemudi yang bisa membahayakan orang lain belum lagi dengan aturan/undang-undang lalu lintas yang ada apakah sudah disosialisasikan dengan benar karena dengan adanya aturan/ UU lalu lintas diharapkan kita pengguna jalan bisa saling toleransi dan menjaga keselamatan baik diri kita maupun pengguna jalan yang lain demi terciptanya lalu lintas yg sehat, aman dan teratur.
4. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang ada??
Jawabannya : Di akui atau tidak panjang jalan yang ada memang tidak seimbang dengan jumlah pertumbuhan kendaraan yang ada setiap tahunnya dan pihak terkait pun berusaha untuk memberikan pelayanan dan penyiapan sarana dan prasarana tersebut, tp apa yg terjadi bila sarana dan prasarana (utamanya jalan) sudah baik dan mulus?? Laju kecepatan kendaraan bukan malah di batas aman tp malah diambang kematian dan yang paling menyedihkan semakin di bebani dengan tonase-tonase yang sebetulnya tidak boleh melintas demi mengeruk keuntungan pribadi dan aji mumpung. Kalau sudah begitu ada kerusakan pemerintah yg disalahkan dan muncul pertanyaan dikemanakan uang rakyat dari hasil pembayaran pajak????
5. Apakah regulator selalu menang sendiri dan tidak mau disalahkan?
Jawabannya : Dengan berlapang dada dan kejujuran mari kita kibarkan slogan BEBAS DARI KOLUSI, KORUPSI DAN NEPOTISME ….. sebab selama ini bukan rahasia umum lagi bahwa uang yang berbicara bukan hati nurani yg berbicara…..coba kita amati pada saat UJI KIR kendaraan yang seharusnya benar-benar memeriksa kondisi fisik dan fungsi kendaraan demi keselamatan penumpang tp malah dijadikan ajang memperkaya diri sendiri dan mempersulit klo tidak dilalui, belum lagi kelapang dada dan kejujuran pengusaha melalui crew untuk meloloskan kondisi kendaraan yang sebetulnya tidak layak di jadikan layak agar pundi-pundi keuntungan tetap di dulang………dan lagi-lagi nantinya penumpang yang jadi korban.
Mungkin itu sepenggal keluh kesah seorang penggemar bis indonesia yang menyikapi carut-marutnya dilingkungan moda trasportasi darat kita bukan mencari SIAPA YANG KITA JADIKAN KAMBING HITAM TAPI BAGAIMANA KITA MEMECAHKAN DAN MENCARI SOLUSI TERBAIK buat memperbaiki pelayanan kepada masyarakat sebagian dari sumbangsih kita sebagai penggemar bis indonesia. Lebih baik memberi dengan tangan kanan dan tangan kiri bersembunyi dan dengan ikhlas daripada mencaci dan mencemooh tapi tidak memberikan solusi terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar